Rabu, 05 Desember 2012

27. Mengutamakan amal Batin


27. Mengutamakan pekerjaan bathin لا تكن وليا لله في العلانية وعدوه في السريرة ( بلال بن سعد) Jangan engkau pada nampaknya menjadi kekasih Allah, sementara pada hatimu menjadi musuhNya (menjadi musuh Allah secara tersembunyi) حركات الظواهر توجب بركات السرائر(ابو علي الدقاق) Gerakan/usaha dzahir akan menghasilkan kebaikan yang bagian dalam الظاهر يدل علي الباطن Suatu yang nampak akan menunjukkan suatu yang berada di dalam. نؤمر ان نحكم بالظواهر والله يتولي بالسرائر (الحديث) Kami diperintah menghukumi berdasarkan dari dzohir, sedang Allahlah yang akan menghukumi suatu yang berada dalam hati. من مرضت سريرته ماتت علا نيته Barang siapa sakit hatinya maka matilah organnya, ( berat untuk melaksanakan kebaikan). من زين ظاهره بالمجاهدة حسن الله سرائره بالمشاهدة (ابو علي الدقاق) Barang siapa menghiasi urusan dzahirnya dengan mujahadah, maka Allah akan memperindah hatinya dengan musyahadah من لم يكن له في بدايته قومة، لم يكن له في نهايته جلسة (ابو علي الدقاق) Barang siapa yang tidak teguh pada kian pertamanya, maka ia pada akhirnya tidak akan memperoleh kedudukan من طابت سريرته حمدت سيرته Barang siapa baik hatinya maka terpuji perilakunya. ربما وجدت من المزيد في الفقات ما لا تجده في الصوم والصلاة (حكم) Terkadang dijumpai nilai tambah pada kefakiran sesuatu yang tidak dijumpai pada puasa dan solat. حقيقة بلا شريعة باطلة # وشريعة بلا حقيقة عاطلة Hakikat tanpa syari’at adalah batal, syaria’at tanpa hakikat adalah kosong. لا تسئلن بنى ادم حاجة # واسئل الذي ابوابه لا تحجب Jangan memohon kebutuhan pada manusia, mohonlah pada dzat yang pintunya tidak akan tertutup. الله يغضب ان تركت سؤاله # وبنى ادم حين يسئل يغضب Allah akan murka dikala engkau meninggalkanNya memohon padaNya, sedang manusia akan marah bila engkau meminta padaNya. ورود اللامداد بحسب الاستعداد # وشروق الانوار علي حسب صفاء الاسرار Datangnya anugrah tergantung pada persiapan, bersinarnya cahaya (hati) tergantung pada bersihnya hati. كل اناء ينضج بما فيه Setiap bejana akan menuangkan isi dari dalamnya. ورود الفقات اعياد المريدين Datangnya kefakiran merupakan hari raya bagi mereka yang menghendaki menuju akirat. القلب في حق الله كاللسان في حق الخلق Hati menurut pandangan Allah bagai lisan dalam pandangan manusia. ما صدق الله من احب الشهرة Tidak dikatakan bersungguh-sungguh ( beriman) seseorang yang suka ketenaran. لا يولد لابن ادم الا يولد له مثله Manusia tidak akan melahirkan (anak) kecuali akan melahirkan anak yang semisalnya.”Anak poto copine wong tuwo” خير شبابكم من تشبه بكهولكم وشر كهولكم من تشبه بشبابكم Terbaik pemuda kalian adalah mereka yang menyerupai orang tua, dan sejelek-jelek orang tua kalian adalah mereka yang menyerupai pemuda.Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi, “Gaplek pringkilan, wes tuwek ketangkilan”. كن عند الله خير الناس وكن عند النفس شر الناس وكن عند الناس رجلا من الناس (علي بن ابي طالب) Jadilah engkau dihadapan Allah manusia terbaik, jadilah menurut dirimu terjelek manusia dan jadilah dihadapan manusia sosok laki-laki dari mereka. الاعمال صورة قائمة وارواحها وجود سر الاخلاص فيها Amal adalah gambar yang berdiri, sedang ruhnya adalah adanya ikhlas didalamnya. الا...كل شيء ماخلا الله باطل # وكل نعيم لا محالة زائل Ingatlah…Segala sesuatu selain Allah adalah batal dan segala kenikmatan pastilah sirna. اطع ربك تسمى عاقلا # ولا تعصيه فتسمى جاهلا Taatlah pada Tuhanmu niscaya engkau dikatakan berakal dan jangan durhaka padaNya niscaya engkau dikatan bodoh. من تفقه ولا تصوف فقد تفسق # ومن تصوف ولا تفقه فقد تزندق Barang siapa bertasawuf tanpa fiqh maka zindiqlah ia. .Barang siapa melakukan fiqh dengan tanpa tasawuf maka faisklah ia, dan لو خشع قلبه لخشعت جوارحه (الحديث) Kalaupun hati seseorang khusyuk, niscaya khusyuk pula organnya. حركات الظواهر توجب بركات السرائر(ابو علي الدقاق) Gerakan/usaha dzahir akan menghasilkan kebaikan yang bagian dalam . يأتي على الناس زمان لا ينجو فيه إلا من تحامق (سفيان) Kelak akan datang suatu masa, ( pada masa tersebut) tiada orang selamat kecuali orang yang berlagak bodoh. نية المؤمن أبلغ من عمله (الحديث) Niat seseorang lebih baligh daripada amalnya من استخف بالعلماء ذهبت آخرته، ومن استخف بالأمراء ذهبت دنياه، ومن استخف بالإخوان ذهبت مروءته ( ابن المبارك) Barang siapa meremehkan ulama maka hilanglah pahala akiratnya, barang siapa meremehkan pemimpin (pejabat) maka hilanglah kehidupan dunianya dan barang siapa meremehkan temannya maka hilanglah muru’ahnya. قلوب الأحرار قبور الأسرار ( بعض الحكماء) Hati orang-orang yang merdeka adalah kubur dari segala rahasia. MOTIVASI 1. "Hati dan jasad adalah seperti seorang tuna netra ( orang buta ) dan seorang lumpuh memasuki sebuah kebun. Si lumpuh berkata kepada sang tuna netra, "Aku bisa melihat buah-buahan yang ada di kebun ini tetapi tidak dapat memetiknya, karena aku lumpuh. Kau tidak dapat melihatnya, tetapi kau tidak lumpuh. Gendonglah aku." Sang tuna netra menggendong si lumpuh, dan memetik buah-buahan tersebut, kemudian mereka memakannya. Ruh dan jasad bekerja sama untuk berbuat maksiat kepada Allah swt, maka keduanya layak mendapat siksa." ( Sayyidina Salman Al-Farisi ) 2. Hati nurani bagaikan cermin, sementara pengetahuan adalah pantulan gambar realitas yang terdapat di dalamnya. Jika cermin hati nurani tidak bening, hawa nafsunya yang tumbuh. Sementara ketaatan kepada Allah serta keterpalingan dari tuntutan hawa nafsu itulah yang justru membuat hati-nurani bersih dan cemerlang serta mendapatkan limpahan cahaya dari Allah Swt. Bagi para sufi, kata al-Ghazali, Allah melimpahkan cahaya pada dada seseorang, tidaklah karena mempelajarinya, mengkajinya, ataupun menulis buku, tetapi dengan bersikap asketis terhadap dunia, menghindarkan diri dari hal-hal yang berkaitan dengannya, membebaskan hati nurani dari berbagai pesonanya, dan menerima Allah segenap hati. Dan barangsiapa memiliki Allah niscaya Allah adalah miliknya. Setiap hikmah muncul dari hati nurani, dengan keteguhan beribadat, tanpa belajar, tetapi lewat pancaran cahaya dari ilham Ilahi. 3. Hati atau sukma dhulmani selalu mempunyai keterkaitan dengan nafs atau jiwa nabati dan hewani. Itulah sebabnya ia selalu menggoda manusia untuk mengikuti hawa nafsunya. Kesempurnaan manusia (nafs nathiqah), tergantung pada kemampuan hati-nurani dalam pengendalian dan pengontrolan hati dhulmani.

0 Responses to “27. Mengutamakan amal Batin”

Posting Komentar